(HERBAL PENGOBATAN HIV-AIDS) RAGAM
KHASIAT/MANFAAT TANAMAN “DELIMA”: Resep untuk pengobatan HIV, Demam Berdarah,
sariawan, suara serak, sakit di tenggorokan, cacingan, perut kembung, rematik,
sering buang air kecil, menurunkan tekanan darah tinggi, bahkan menurunkan
berat badan.
Mahasiswa Pengkaji Virus Lewat Alquran
Menjuarai Lomba
Mahasiswa Unsyiah
melakukan kajian, Analisis potensi
pemanfatan buah delima (punica granatum sebagai pembunuh virus (virusid) dan
anti HIV I yang resisten nucleotida dan non nucleotide berdasarkan tinjauan
ilmiah dan Al-Quran
BANDA ACEH — Harapan T
(23), mahasiwaFakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh yang menganalisis virus anti HIV dari tinjauan Alquran, menjuarai lomba karya tulis ilmiah
Islam nasional yang berlangsung di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Karya ilmiahnya berjudul “Analisis potensi pemanfatan buah delima (punica
granatum sebagai pembunuh virus (virusid) dan anti HIV I yang resisten
nucleotida dan non nucleotide berdasarkan tinjauan ilmiah dan Al-Quran,”
dipilih sebagai makalah terbaik oleh dewan juri lomba.
“Kami dari unsur
akademi Fakultas Kedokteran Unsyiah menyatakan bangga dan terharu atas prestasi
yang diraih Harapan T,” kata dosen Fakultas Kedokteran Unsyiah Darussalamdr. HM Andalas SPoG di Banda Aceh, Minggu.
Lomba karya tulis yang
diselenggarakan forum ukhuwah lembaga dakwah Fakultas Kedokteran SeIndonesia
ini diikuti oleh seluruh Fakultas Kedokteran di Indonesia, dengan dewan juri
antara lain Prof DR Marsetyawan, DR
Muhammad Tarqib, SpBS dan DR Jamal A.Aziz MAg. “Dewan Juri sangat tertarik dengan penyajian dari
mahasiswa Harapan T. Apalagi, sampai saat ini belum ada jawaban pasti untuk
obat penyakit AIDS,” terang
Andalas.
Sejauh ini buah delima
memang sering digunakan untuk mengobati penyakit demam berdarah, namun
belum ada pihak yang melakukan penelitian ilmiah dengan jumlah sample besar
terhadap buah ini. “Kita berharap kedepan Harapan mau melakukan riset lanjutan
tentang peran buah delima untuk mengobati seseorang yang terkena HIV/AIDS,”
ujar Andalas.
Dosen pembimbing
Harapan T itu menjelaskan, mahasiswanya ini telah dua kali membawa harum nama Fakultas
Kedokteran Unsyiah, etelah
sebelumnya menjuarai lomba karya ilmiah wilayah Jawa dan Sumatra 2007, dan
Unsyiah berjanji untuk memperhatikan bakat Harapan lebih serius lagi.”Kami
ingin Harapan T bisa memperkuat almamaternya kelak setelah menyelesaikan
pendidikannya,” kata Andalas yang menyebut pencapaian Harapan T. ini akan
mengharumkan pendidikan tinggi di Aceh.ant/kp/RioL (www.antaranews.com)
Delima (Punica granatum L.), Menghadang
Infeksi HIV
“Apa sih enaknya buah
delima? Buah kok isinya biji semua.” Pernah mendengar komentar begitu? Biasanya
nada sumbang terhadap delima dilontrakan oleh mereka yang tak mau repot. Banyak
juga yang enggan memakan delima karena bingung cara memakannya.
Buah delima memang unik.
Bila buah yang berbentuk buni ini dibelah dua, akan terlihat tumpukan biji yang
berdempetan satu sama lain. lalu dimana daging buahnya? Daging buah delima
menempel pada biji, menyerupai selaput pembungkus biji, menyerupai selaput
pembungkus biji. Rasanya asam-asam manis, segar di lidah.
Untuk mendapatkan
daging buahnya, keseluruhan biji harus turut dikulum.Persis memakan buah
markisah. Bedanya markisah biasa ditelan bersama bijinya, buah delima tidak
demikian. Umumnya bagian biji
tidak ikut dimakan karena keras dan bila tergigit menimbulkan rasa baru yang
membuat daging buah delima tak seenak dan sesegar semula.
Khasiat tak ternilai
Tak salah pepatah
mengatakan berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit
dahulu, bersenang-senang kemudian. Jika mau sedikit repot memakan buah delima,
Anda akan menuai manfaat yang tak ternilai harganya. Buah delima menyimpan khasiat
bagi kesehatan, suatu anugerah yang tak bisa dinilai dengan uang.
Daging buah delima
berkhasiat sebagai penyejuk dan dapat digumakan mengobati sariawan, suara serak,
sakit di tenggorokan, cacingan, perut kembung, rematik, sering buang air kecil,
menurunkan tekanan darah tinggi, bahkan menurunkan berat badan. Biji delima yang sering dibuang juga
menyimpan khasiat antara lain dapat menurunkan demam dan menyembuhkan batuk.
Menghadang kerja virus
Rupanya khasiat delima
tak hanya terpendam pada daging buah dan biji. Sejumlah penelitian membuktikan kulit
kayu, kulit akar, kulit buah, dan bunga delima juga potensial mengobati
penyakit.
Contohnya bunga
delima, dapat mengobati radang gusi dan bronkitis. Begitu dengan bagian kulit
buah yang oleh masyarakat Cina disebut shi liu pi, merupakan obat alami
mengatasi radang tenggorokan, radang telinga, keputihan dan perdarahan.
Contohnya bunga delima
ini kini menkadi perhatian para ilmuwan kedokteran karena berpotensi
mengendalikan penyebaran infeksi di dalam tubuh, termasuk infeksi karena virus
HIV penyebab penyakit AIDS.
Jadi, masih tidak
tertarik mencoba delima?
Resep Pengobatan tradisional dengan delima
Sering buang air kecil
Sediakan 1 buah delima
masak yang masih segar lalu ambil isi berikut bijinya. Tambahkan segenggam
kucai yang sudah dicuci bersih dan dipotong seperlunya. Rebus bahan dengan 3
gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin saring. Minum ramuan
2 kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.
Keputihan
Sediakan 30 gram kulit
delima kering dan 15 gram herba sambiloto kering. Cuci bersih, lalu rebus
dengan 1 liter air, sampai airnya bersisa separuhnya. Setelah dingin, saring
air rebusan. Lalu bagi menjadi 3 bagian untuk diminum 3 kali sehari, pagi,
siang dan malam. Ramuan ini juga dapat digunakan untuk mencuci vagina.
Batuk yang sudah
berlangsung lama
Sediakan buah delima
yang belum terlalu masak. Di malam hari sebelum tidur junyah bijinya sampai
halus, setelah itu buang dan jangan ditelan.
Menurunkan berat badan
Sediakan 2 buah delima
yang masih muda. Ambil isinya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan setengah
cangkir air masak dan sedikit garam. Remas sampai merata lalu peras dengan
kain. Minum air perasan sekaligus. Lakukan setiap hari sampai kelihatan
hasilnya.
Diambil dari : human
health
Rahasia Penciptaan Buah Delima
Di dalam al Quran,
terakam indah firman Allah yang bermaksud,
” Di dalam kedua- duanya
(syurga) juga terdapat buah- buahan serta pohon kurma dan delima”. [Surah al
Rahman ayat 68].
Allah menyebut buah
delima (rumman) sebanyak 3 kali di dalam ayatNya untuk menunjukkan betapa
hebatnya penciptaan Allah itu dan ia juga disebut sebagai buahan daripada
syurga. Mengapa begitu sekali pengiktirafan Allah terhadap buah delima sebagai
anugerah kepada makhlukNya di muka bumi? Apakah keistimewaan di sebalik sebiji
buah delima?
Jika ditinjau, delima
yang berasal dari negara Iran
dikenali sebagai Pinica granatumdalam istilah
botani juga didapati di India , Afghanistan dan Syria . Pada zaman Nabi Musa as
lagi, buah delima yang bermutu sudah ditanam di Palestin dan Lebanon . Buah
delima menjadi simbol kesuburan bagi perkahwinan masyarakat di Timur Tengah.
Manakala dalam agama Kristian, buah delima menjadi simbol kebangkitan semula
dan kehidupan yang kekal serta dalam agama Buddha, buah delima dikatakan buah
yang berkat selain daripada buah limau dan pic. Di
China pula, buah delima menjadi satu simbol kesuburan, rezeki yang melimpah
ruah, keturunan yang ramai dan masa depan yang diberkati.Namun,
dalam Islam, buah delima merupakan salah satu buah yang terdapat di dalam
syurga yang dikurniakan Allah sebagai rezeki yang boleh dinikmati oleh umat
manusia yang menunjukkan tanda- tanda kekuasaanNya sebagaimana yang termaktub
dalam firmanNya di dalam surah al An’am ayat 99 dan
ayat 141.Al Ghazali mengajak
manusia agar merenung tentang penciptaan buah delima sebagai tanda kehebatan
Allah di mana ia terbentuk seperti kantung- kantung kecil yang segar, dengan
bahagian bawahnya besar dan bahagian atasnya tipisyang kelihatan seperti
bukit.Kemasan yang tersusun rapi biji buah tersebut seakan disusun oleh manusia
serta dibalut dengan kulit yang tipis seperti tenunan halus dan akhirnya ia
dibalut dengan kulit yang tebal mengelilingi buah delima tersebut.Hikmah penciptaan buah
delima dengan percaturan yang sebegitu rupa mempunyai nilai kehebatan
tersendiri. Seandainya ia tidak dilapisi dengan lapisan yang
halus itu, sudah tentu sari makanan tidak dapat sampai kepada biji buah delima
tersebut.Dengan mendapat sari makanan itulah, buah delima
mempunyai rasa manis tetapi akarnya sendiri mempunyai rasa yang amat pahit..
Lapisan yang membahagi ruang biji buah delima berfungsi untuk memelihara
buahnya dan seluruh biji buah tersebut dilitupi dengan kulit yang keras tetapi
rasanya agak pahit adalah untuk menjaganya bebas daripada segala hama . Sorotan tentang
kejadian ini menunjukkan kepada kita betapa setiap kejadian yang Allah ciptakan
mempunyai keistimewaan tersendiri.Dari sudut pemakanan,
buah delima amat kaya dengan sodium dan mengandungi unsur- unsur nutrien seperti riboflavin,
tiamin, niasin, vitamin C, kalsium dan fosforus.Manakala zat
protein dan lemak hanyalah sedikit sahaja terkandung di dalamnya. Oleh sebab ia
mempunyai nilai pemakanan yang baik, buah delima juga disarankan dimakan dalam
mengimbangi pemakanan sempurna dari kelas buah- buahan.Ternyata buah delima
mempunyai banyak manfaat untuk manusia sama ada sebagai buah- buahan mahupun
dijadikan sebagai ubat penawar. Menurut Ibn Qayyim Al
Jauziyah, buah delima bersifat panas dan lembap, oleh sebab itu ia amat
baik untuk menguatkan perut, tekak, dada dan paru- paru keranaia akan melegakan
batuk.
Sepertimana sabda daripada
Nami Muhammad SAW daripada Ali dan Abu Nu’aim yang bermaksud: “Buah
delima dan kulitnya dapat menguatkan perut untuk penghadaman”. Jus buah delima dapat memberikan zat
kepada tubuh badan serta menyegarkan badan dan ia dapat dihadam dengan cepat
kerana sifatnya yang ringan dan akan mengeluarkan haba bersama dengan angin di
dalam perut. Oleh sebab itu buah delimatidak disarankan kepada mereka yang
menghidap demam. Ia juga bertindak
sebagai penawar yang baik untuk cirit birit, anemia, tekanan darah tinggi dan
atritis. Di samping itu, buah delima dapat menguatkan jantung dan membantu
dalam fungsi saraf dan otot. Oleh kerana itulah, ia mampu menghilangkan rasa
keletihan. Di dalam perubatan homeopati pula, buah delima disarankan untuk
mengubat cirit birit, sakit telinga dan kurang lawas penghadaman.
Tidak dapat dinafikan
bahawa terdapat bukti yang menyatakan bahagian pokok delima banyak kegunaan dan
faedahnya. Dan ini telah diakui dalam perubatan melayu seperti ramuan jamu
daripada pokok delima sebagai ubat cacing. Ramuan ini sebenarnya sudah lama
diamalkan oleh masyarakat tradisional melayu. Cuma yang mungkin, ilmu perubatan
Melayu tradisional ini tidak terus diamalkan dan tidak langsung sampai kepada
generasi baru sekarang dan ia seolah- olah dibiarkan begitu sahaja.
Bagian kulit buah
delima pula mengandungi sejenis alkaloid yang boleh mengawal beberapa cenis
cacing seperti cacing pita yang mendiami perut manusia. Rasanya yang pahit tidak sesuai untuk dimakan tidak
seperti bijinya yang manis, tetapi manfaat daripada rasa pahit tersebut ialah
dapat menghapuskan cacing pita dalam perut manusia. Kulitnya yang tebal pula
bertanggungjawab melindungi buah delima supaya dapat disimpan dengan mutu yang
baik. Jika diselusuri faedah dan kepentingan kulit serta batang buah delima, ia
dapat digunakan untuk melembut dan menguningkan kulit lembu dan kambing dalam
industri barangan kulit di Morocco
dan Syria .
Ini kerana kulitnya mengandungi punicotannic acid yang agak tinggi iaitu
sebanyak 22%. Manakala bunga buah delima pula mempunyai nilai yang amat tinggi
dalam tujuan perubatan kerana ia dapat mengubati pelbagai jenis penyakit.
Justeru, kemanfaatan
buah delima tidak dapat disangkal lagi kerana ia bukanlah hanya sekadar sebiji
buah yang mengandungi banyak khasiat untuk dimakan tetapi keseluruhan
penciptaan pokok buah delima memberi manfaat kepada umat manusia. Sekaligus ia
menggambarkan kepada kita, betapa hebatnya kuasa Allah. Renungkanlah dan
perhatikanlah, bagaimana dahan tempat buah delima tergantung yang diciptakanNya
dengan rapi dan kuat serta tidak gugur buahnya sebelum sampai waktunya. Ini
menunjukkan betapa setiap kejadian yang Allah cipta mempunyai rahsia dan
keistimewaan tersendiri agar manusia mendapat manfaat dan menilai kurniaan
tersebut.
dikutip dari: http://anizyn.blogspot.com/2009/12/khasiat-delima.html
Delima Si Cantik yang
Istimewa
Komposisi Gizi
Umumnya orang mengenal
delima karena bentuk buahnya yang menarik, sehingga sering disajikan di meja
untuk dimakan segar, tanpa memperhatikan khasiatnya. Buah yang sudah matang
mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.
Komposisi gizi per 100
gram bagian yang dapat dimakan dari buah delima adalah: energi 68 kkal, air 81
g; protein 0,95 g; lemak 0,3 g; karbohidrat 17,2 g. Komposisi gizi secara lebih
rinci dapat dilihat pada tabel.
Komposisi Gizi per 100
gram Buah Delima
Komponen Gizi
|
Kadar
|
Air (g)
|
80,97
|
Energi (kkal)
|
68
|
Protein (g)
|
0,95
|
Lemak (g)
|
0,3
|
Karbohidrat (g)
|
17,17
|
Serat (g)
|
0,6
|
Kalsium (mg)
|
3
|
Besi (mg)
|
0,3
|
Magnesium (mg)
|
3
|
Fosfor (mg)
|
8
|
Kalium (mg)
|
259
|
Natrium (mg)
|
3
|
Seng (mg)
|
0,12
|
Tembaga (mg)
|
0,07
|
Selenium (mkg)
|
0,6
|
Vitamin C (mg)
|
6,1
|
Thiamin (mg)
|
0,03
|
Riboflavin (mg)
|
0,03
|
Niasin (mg)
|
0,3
|
Asam pantotenat (mg)
|
0,596
|
Vitamin B6 (mg)
|
0,105
|
Asam folat (mkg)
|
6
|
Fitosterol (mg)
|
17
|
Sumber: www.asiamaya.com
|
Kandungan lainnya
adalah gula inversi 20 persen (5-10 persen di antaranya berupa glukosa), asam
sitrat (0,5-3,5 persen), asam borat, dan asam malat. Kombinasi tersebut
menyebabkan buah delima berasa manis-asam menyegarkan. Asam malat juga
bermanfaat untuk memperlancar metabolisme karbohidrat.
Mineral yang paling
dominan adalah kalium (259 mg/ 100 g). Selain untuk menjaga tekanan osmotik
(mencegah hipertensi), kalium juga membantu mengaktivasi reaksi enzim,
seperti piruvat kinase yang dapat menghasilkan asam piruvat dalam
proses metabolisme karbohidrat.
Di lain pihak,
kandungan mineral natriumnya sangat rendah, yaitu 3 mg/ 100 g. Hal ini
menguntungkan karena natrium berpotensi merugikan, yaitu dapat menimbulkan
hipertensi (kebalikan dari kalium).
Dari Rujak Hingga
Sirop
Buah delima merupakan
simbol tua dari kemakmuran dan kesuburan, yaitu dalam bentuk upacara rujakan
pada selamatan tujuh bulan kehamilan, yang dilakukan oleh masyarakat Jawa dan
suku-suku lainnya di Indonesia .
Selain dalam bentuk rujak, buah delima juga dikonsumsi dalam keadaan segar,
jus, konsentrat atau sirop.
Jus delima merupakan
minuman yang sangat populer di Eropa Timur dan India . Jus delima mulai dipasarkan
secara luas di Amerika pada tahun 2004. Jus delima dapat diolah menjadi
sirop grenadin, yaitu jus delima yang dikentalkan dan diberi gula. Minuman
tersebut sangat berguna sebagai penyegar dan penghalau dahaga.
Akhir-akhir ini
produksi dan kualitas buah di Asia Tenggara cenderung semakin menurun.
Penyebabnya, hampir setiap bagian dari pohon delima dapat digunakan untuk
tujuan-tujuan pengobatan, sehingga konsentrasi ke arah kualitas buah menjadi
berkurang. Saat ini komponen tanaman delima selalu muncul dalam berbagai
materia medika masyarakat Timur, yaitu untuk tujuan pengobatan berbagai
penyakit.
Obat Segala Macam
Penyakit
Hampir semua bagian
tanaman delima dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Bagian daging buah, kulit
buah, kulit batang, dan akar delima dapat diramu sebagai obat untuk berbagai
jenis penyakit.
Kulit buah dan kulit
batang delima mengandung 20-30
persen elligatannin (tannin), triterpenoid, dan 0,5-1 persen
alkaloid yang terdiri dari pelletierine yang sangat toksik atau
beracun, methylpelletierine, danpseudopelletierine. Biji, daun, serta
bunga delima juga telah dimanfaatkan sebagai obat oleh berbagai bangsa dan
kebudayaan untuk berbagai keperluan.
Sejak berabad-abad
yang lalu, tanaman delima telah dikenal sebagai obat manjur untuk mengobati
berbagai gangguan pencernaan, seperti diare dan disentri. Hal itu disebabkan
tingginya kandungan tannin yang berkhasiat sebagai astringen, yaitu menyusutkan
selaput lendir usus sehingga pengeluaran cairan diare berkurang. Sementara
alkaloid pelletierine pada akarnya sangat membantu mengeluarkan cacing
pita dan cacing gelang dari usus.
Kulit kayu dengan
kandungan alkaloid pelletierine, lebih berkhasiat terhadap cacing pita
(faenia) daripada cacing gelang(Askaris). Adanya tannin dalam jumlah besar pada
kulit kayu sering menyebabkan rasa mual dan muntah. Karena itu, sebelum minum
rebusan ini, disarankan puasa terlebih dahulu sekitar 12 jam.
Sejak zaman dahulu,
buah delima sudah dikenal sebagai obat cacing. Ahli obat bangsa
Yunani, Dioscorides, yang hidup pada abad ke-1, memanfaatkannya untuk
tujuan tersebut. Alkaloid yang terdapat pada berbagai bagian tanaman delima
menyebabkan cacing melepaskan pegangannya dari dinding usus, sehingga terbawa
bersama tinja ke luar tubuh.
Namun, khasiat buah
delima tersebut kemudian terlupakan di Eropa selama 1.800 tahun. Baru pada abad
ke-19 para ahli pengobatan Barat mulai menelitinya kembali. Hal itu bermula
karena ada orang Inggris yang disembuhkan dari penyakit cacingan setelah diberi
ramuan buah delima oleh seorang herbalis India .
Sifat kelat dari kulit
batang, daun, buah mentah, dan kulit buah dimanfaatkan dalam bentuk godokan
untuk mengobati diare dan disentri. Kekelatannya itu disebabkan oleh senyawa
tannin yang banyak terdapat pada bagian tanaman tersebut.
Penelitian lain
menunjukkan bahwa senyawa tannin yang terkandung dalam akar delima mampu
menghalangiEntamoeba histolytica, penyebab disentri amuba. Senyawa yang
diketahui ampuh melawan cacing pita tidak hanya tannin, tetapi juga dua senyawa
alkaloida piperidina yang terdapat pada kulit batang delima,
yaitu pelletierine danpseudopelletierine.
Karena pelletierine dan isopelletierine sangat toksik,
terutama yang terdapat pada kulit kayu dan kulit akarnya, penggunaan ekstrak
kulit kayu dan akar delima sebagai pengobatan harus mendapat pengawasan dan
seorang herbalis berpengalaman.
Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa tannin yang terkandung pada tanaman delima tidak hanya aktif
sebagai antibakteri, tetapi juga melawan virus, antara lain penyebab penyakit
cacar. Penelitian terbaru melaporkan bahwa delima dapat digunakan sebagai obat antidiabetes
melitus atau kencing manis.
Kehadiran tannin juga
dilaporkan dapat mereduksi risiko penyakit jantung. Hal itu, disebabkan oleh
kemampuan tannin untuk mereduksi oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat).
Buah delima juga dapat mereduksi penyakit tekanan darah tinggi dengan
menghambat pengubahan angiotensin I menjadi angiotensin II
(penyebab darah tinggi).
Menurut pengobatan
herbal tradisional Cina, biji delima mempunyai khasiat antiradang dan obat
mujarab untuk mengatasi rematik. Bunga delima dipakai untuk mengobati radang
selaput lendir pada gusi. Dan bagi mereka yang bermasalah dengan kegemukan
(obesitas), bagian tanaman ini bisa dijadikan alternatif untuk mengatasinya.
Begitu juga kulit akar
yang berkhasiat astringen bisa digunakan untuk mengobati diare, demam berulang,
keputihan, dan mengatasi masalah berkeringat banyak. Sakit tenggorokan juga
bisa diobati dengan berkumur air rebusan kulit akar delima.
Manfaat delima sebagai
obat tidak hanya didasarkan pada pengalaman para pengobat tradisional. Beberapa
penelitian ilmiah telah membuktikan manfaat tanaman delima. Penelitian Dr.
Navarro dari Instituto Mexicano del Seguro Social, Meksiko, membuktikan
bahwa ekstrak metanol yang terdapat pada kulit delima merupakan senyawa yang
ampuh melawan bakteri penyebab diare, yaitu: Staphylloccus aureus,
Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella
typhi, dan Candida albicans.
Hambat Pertumbuhan Sel
Kanker
Berdasarkan penelitian
di University of California, AS, buah delima mempunyai efek ekstrogenik, yaitu
menangkal gangguan menopause dan mencegah kanker pada organ-organ reproduksi.
Jus delima yang telah difermentasi dan minyak yang diambil dari biji delima,
juga diketahui aktif sebagai antioksidan yang setara dengan teh hijau.
Dengan minum satu
gelas jus delima setiap hari, kita akan mendapatkan asupan senyawa antioksidan
polifenol sebanyak 100 mg. Senyawa ini dapat melumpuhkan sel kanker dan
memulihkan dinding arteri dari proses pengerasan. Biji delima juga mengandung
polifenol. Itulah sebabnya jika membuat jus delima, sebaiknya diblender bersama
bijinya.
Ekstrak buah delima
mera secara in vitro (uji di luar tubuh) terbukti memiliki aktivitas
antioksidan yang kuat, sehingga dapat
bersifat kemopreventif (mencegah) atau kemoterapis (mengobati) sel
kanker prostat (Malik et al, 2005). beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa
ekstrak delima juga berkhasiat untuk mencegah kanker payudara dan kanker kolon.
Penelitian para dokter
di University of California menunjukkan bahwa sari buah delima dapat digunakan
untuk menghambat kenaikan kadar prostate specific agent (PSA). PSA
merupakan indikator pertumbuhan kanker prostat. Penelitan tersbut melibatkan 50
pasien yang sudah menjalani operasi maupun yang memperoleh terapi radiasi.
Setengah dari pasien
tersebut diminta minum sari buah delima setiap hari dan setengah lainnya tidak
(kelompok kontrol). Kadar PSA pasien itu kemudian dimonitor setiap bulan. Kadar
PSA mereka yang tidak minum sari buah delima akan meningkat menjadi dua kali
lipat hanya dalam waktu 15 bulan. Ada pun kadar PSA kelompok peminum sari buah
delima memerlukan waktu hingga 54 bulan untuk meningkat menjadi dua kali lipat.
Lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kadar PSA menjadi dua kali lipat tersebut oleh
periset dipandang menguntungkan. Mereka jadi bisa menunda perawatan dengan
hormon maupun kemoterapi, yang berarti menjauhkan mereka dari segala efek buruk
yang menyertai terapi tersebut, membuka peluang untuk hidup lebih lama, serta
memperoleh terapi lain yang tidak berbahaya.
Tunda Penuaan Kulit
dan Turunkan Kolesterol
Buah delima juga kaya
akan fitosterol. Fitosterol merupakan komponen fitokimia yang mempunyai fungsi
berlawanan dengan kolesterol bila dikonsumsi oleh manusia. Pada tahun 1970-an,
fitosterol diketahui berfungsi menurunkan kadar kolesterol di dalam darah dan
mencegah penyakit jantung, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Beberapa hasil
penelitian membuktikan fitosterol dapat mencegah penyakit kanker lewat berbagai
mekanisme, yaitu menghambat pemecahan sel, menstimulasi kematian sel tumor, dan
memodifikasi beberapa hormon yang berpotensi untuk menumbuhkan sel tumor (Awad
et al, 2000).
Berdasarkan hasil
penelitian yang dipublikasikan oleh Anticancer Research, terdapat hubungan
signifikan antara konsumsi fitosterol dan pengobatan penyakit kanker. Hewan
yang mengonsumsi fitosterol mempunyai ukuran tumor 33 persen lebih kecil dan
sel kanker 20 persen Iebih sedikit, dibandingkan dengan kelompok kontrolnya.
Selain itu, fitosterol
juga dapat membentuk permeabilitas kulit yang baik. Fitosterol dapat menjaga
kelembaban kulit dan meningkatkan metabolisme kulit, serta mencegah inflamasi
pada kulit. Fitosterol juga dapat mencegah penuaan kulit dancrythema, yang
disebabkan oleh polarisasi sinar matahari. Fitosterol juga membantu meningkatkan
pertumbuhan rambut. Fitosterol juga tahan terhadap oksidasi, sehingga dapat
digolongkan antioksidan pangan.
Fitosterol merupakan
komponen penting pada sintesis vitamin D3 (Huang, 2004). Beberapa hasil
penelitian membuktikan bahwa konsumsi 2-3 gram fitosterol sehari dapat mencegah
PJK (penyakit jantung koroner) hingga 25 persen. Fitosterol juga mempunyai
manfaat bagi penderita diabetes. Konsumsi fitosterol dalam jumlah yang cukup
diketahui dapat menjaga keseimbangan gula darah.
Oleh:
Prof. DR. Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi
Prof. DR. Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi