Perbanyakan anthurium dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) maupun vegetatif (pemecahan anakan atau setek). Penyerbukan sendiri (selfpollnation) jarang terjadi sehingga harus dilakukan penyerbukan silang (cross pollination) secara buatan. Teknik ini, merupakan cara perbanyakan generatif yang paling tepat, terutama dalam kegiatanpemuliaan untuk menghasilkanbiji Fl hibrida, yang selanjutnya merupakan langkah untuk melahirkan jenis baru yang lebih bervariasi.
-
Salah satu contoh perbanyakan secara vegetatif adalah dengan pemotongan bonggol atau sering disebut dengan istilah Split.
Berikut contoh langkah pemotongan bonggol anakan anthurium.
-
1. Angkat Tanaman
Cabut anthurium yang hendak dipotong dari medianya. Lakukan secara hati-hati supaya tidak merusak akarnya.Pilih tanaman yang sehat. Setelah tercabut, bersihkan media yang masih menempel pada bonggol alias batang berakar. Tujuannya supaya bonggol dan akar terlihat jelas sehingga memudahkan pcmotongan.
2. Potong Bonggol
Bonggol lantas diiris menjadi dua bagian. Bonggol bawah dan bonggol atas yang berdaun. Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan pisau, cutter atau alat pemotong lain yang tajam dansteril.Alat potong kurang tajam membuat potongan tidak rapi bahkan merusak bonggol. Kedua potongan itu harus punya akar.
3. Oleskan Zpt
Luka bekas potongan lantas diolesi zat perangsang tumbuh (ZPT). Tujuannya untuk merangsang potongan lebih cepat tumbuh. Masing-masing potongan diolesi ZPT yang berbeda. Bonggol bagian bawah diolesi perangsang tunas agar cepat membentuk daun baru. Sementara potongan bonggol atas diolesiperangsang akar agar akar lebih cepat diperbanyak.
4. Tanam Kembali
Kedua bagian potongan lantas ditanam dalam pot terpisah.Gunakan media tanam steril dan porus. Komposisinya bisa bermacam -macam. Semisal campuran pakis dan andam kasar (komposisi 3:1). Jangan lupa dasar pot diberi potongan stirofoam atau bahan lain untuk memudahkan drainase. Berbeda dengan anakan hasil semai biji, yang bisa punya karakter lain dari induknya. Perubahan karakteranakan juga bisa terjadi karena genetik sanginduk belum kuat betul. Terutama terjadi pada anthurium hasil mutasi dan silangan, baik alami maupun rekayasa manusia. Selain itu karakter berbeda bisa terjadi karena kawin silang alami atau tak disengaja. Kemungkinan silang alami semakin besar kalau ada banyak varian anthurium sedang berbunga di sekitar induk. Apalagi kalau pembuahan tidak dilakukan dengan sistem tertutup. Kemungkinan ada kontaminasi bunga varian anthurium lain dan terjadi persilangan alami.
Penyemaian Biji
Buah yang sudah dipanen dilepaskan dari tongkolnya dan dipisahkan dari kulit buahnya dengan cara dipijit. Karena biji anthurium dilapisi daging buah yang menyerupai lendir, maka biji harus direndam terlebih dahulu. Perendaman dilakukan dengan menggunakan air bersih selama 1 hari atau dalam akuades selam 10 menit. Setelah itu, biji dieuci pada air mengalir sambil diremas-remas untuk melepaskan lendimya sampai biji bersih dan terasa kesat.
Langkah 1 : Penyediaan Media Semai
Selanjutnya disiapkan media persemaian berupa arang sekam dalam pot berdiameter 15 cm, kemudian dibasahi atau disiram.Untuk mempertahankan kelembapan,pot diberi alas berupa baki plastik yang diisi air.
Langkah 2 : Penyemaian Bibit
Biji yang sudah bersih disebar di atas media yang telah disiapkan, kemudian diberi label silangan dan tanggal penyemaian, lalu ditutup dengan kaca transparan. Selang 3 hari, kecambah akan mulai tumbuh, ditandai dengan keluamya akar dengan bulu-bulu halus berwama putih dan diikuti oleh tumbuhnya kuncup daun pada hari ke-7.Pada umur 14 hari, penutup dibuka.
Langkah 3 : Pemindahan Bibit
setelah bibit berumur 3040 hari,bibit tersebut dipindahkan ke kompot yang berupa bak plastik berukuran 45 cm x 35 cm yang bagian bawahnya sudah dilubangi dan diisi media arang sekam + kompos bambu halus dengan perbandingan 1 : 1 Bibit ditanam dengan jarak 2 cm x 2 cm.
Langkah 4 : Pemindahan dalam pot satu persatu bibit
Setelah bibit berumur 3-4 bulan, bibit sudah siap untuk ditanam dalam pot atau di lapang.
Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaan bibit perlu dilakukan sebaik mungkin, terutama penyiraman dan pemupukan nya. Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari sesuai dengan keadaan cuaca, terutama harus diperhatikan jangan sampai ada air yang menggenang. Apa bila keadaan cuaca mendung, penyiraman dapat dilakukan cukup 2 hari sekali. Untuk mempercepat pertumbuhan, perlu dilakukan pemupukan. Pemupukan anthurium bergantung pada media yang digunakan, kondisi cahaya, umur tanaman, dan kultivar anthurium. Pemupukan dapat menggunakan dua macam pupuk yaitu pupuk daun untuk menyuburkan daun,& pupuk majemuk untuk memberi nutrisi di daerah perakaran. Takaran yang digunakan untuk pupuk daun adalah 1-1,5 g/1 dengan cara disemprotkan di sekitar daun, dilakukan 1 minggu sekali. Untuk pupuk majemuk NPK, pupuk dilarutkan dalam air dengan takaran 1 g/1 air. Larutan pupuk disiramkan di sekitar akar tanaman dan dilakukan 2 minggu sekali.
Perbanyakan anthurium dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) maupun vegetatif (pemecahan anakan atau setek). Penyerbukan sendiri (selfpollnation) jarang terjadi sehingga harus dilakukan penyerbukan silang (cross pollination) secara buatan. Teknik ini, merupakan cara perbanyakan generatif yang paling tepat, terutama dalam kegiatanpemuliaan untuk menghasilkanbiji Fl hibrida, yang selanjutnya merupakan langkah untuk melahirkan jenis baru yang lebih bervariasi.
- Salah satu contoh perbanyakan secara vegetatif adalah dengan pemotongan bonggol atau sering disebut dengan istilah Split.