Pesona Jemani

Pesona Jemani
Jemani indukan

Jumat, 20 September 2013

TEKNIK SPLIT JEMANI




KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEKNIK SPLIT

            Perbanyakan Anthurium bisa dilakukan dengan biji dan split ( pemisahan ). Mengenai cara dan tekniknya sudah banyak ditulis di media massa ataupun artikel di Internet. Disini saya hanya menulis tentang apa saja yang harus diperhatikan dalam proses split Anthurium.

           Cara split bisa dilakukan pada saat masih anakan ( memisahkan dengan menyisakan sedikit umbi bonggol untuk tumbuhnya akar dan tunas. Paling mudah dilakukan pada Anthurium yang tumbuh rumpun lebih dari satu ( tinggal memisahkan rumpun satu dengan yang lain ).Pada tanaman dewasa ( induk ), teknik split dilakukan dengan memotong bonggol menjadi beberapa bagian selama masih ada ruas tunas pada bonggol dan sedikit akar akan memunculkan tunas anakan baru. 

           Kelebihan cara ini adalah pertumbuhan yang lebih cepat tumbuh besar dibandingkan Anthurium yang berasal dari biji. Dan kelemahan teknik split adalah sosok Anthurium sulit untuk tumbuh roset dan kompak, baik tajuk daun ataupun besar dan panjang daun terlihat kurang proporsional.Tetapi hal ini bisa diantisipasi dengan perawatan yang bagus dan proses penyinaran matahari yang merata untuk membentuk tajuk daun yang bagus.

           Apakah produktivitas indukan yang berasal dari split akan menurun dibandingkan indukan dari biji ? Menurut pengalaman saya memang indukan dari split akan menurun tapi tidak terlalu jauh perbedaannya dengan indukan dari biji. Dalam ilmu tanaman memang mengatakan demikian. Tapi perlu diketahui bahwa jumlah biji dari tongkol juga dipengaruhi oleh proses penyerbukan dan kebutuhan nutrisi yang memadai. Masing-masing jenis pada tanaman Anthurium juga berbeda besar tongkol dan produktivitas biji yang dihasilkan. Misal, Tongkol Gelombang Cinta bisa menghasilkan ribuan biji yang tentu saja berbeda dengan jenis Hybrid seperti Black Beauty yang hanya bisa menghasilkan ratusan biji dalam setiap tongkolnya.

Supaya proses split berhasil sesuai keinginan, beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

  1. Tanaman yang akan displit ( pemisahan ataupun potong bonggol ) harus dalam keadaan sehat bebas dari gangguan hama penyakit ataupun kurang nutrisi.Jika terserang jamur maka harus diobati dulusampai benar-benar sembuh.
  2. Gunakan pisau yang tajam dan steril untuk menghindari kebusukan pada bekas luka pemotongan.
  3. Berikan Fungisida / Anti jamur pada luka potongan.
  4. Tempatkan tanaman ataupun bonggol yang baru displit ditempat yang teduh bebas dari sinar matahari sampai pertumbuhan tunas terlihat.
  5. Kelembaban media tanam harus dijaga jangan sampai terlalu basah, bisa menggunakan pasir sebagai campuran
  6. Pada bonggol yang muncul beberapa tunas jangan terburu-buru untuk memisahkannya. Tunggu sampai muncul 2-3 daun.
  7. Berikan nutrisi perangsang tumbuhnya akar dan tunas dengan dosis yang benar.
  8. Jika beberapa tunas baru tidak tumbuh seimbang (yang satu sudah besar sedangkan yang lain pertumbuhannya berhenti), pisahkan dengan menyisakan akar yang lebih banyak untuk tunas yang lambat tumbuhnya. Semoga Bermanfaat.

Sumber Data: http://dk-breakthrough.blogspot.com

Sabtu, 14 September 2013

Beda Rumpun dan Double Head



Doubel head bisa saja masuk kelompok rumpun. Akan tetapi keduanya punya perbedaan karakter yang cukup tegas, sebagai berikut:

  1. Jenis rumpun punya pokok batang banyak atau punya kuncup pupus baru yang banyak, sedangkan double head hanya dua
  2. Jenis rumpun memang sejak awal (genetis) muncul dengan tunas baru dalam jumlah banyak yang muncul dari bawah (batang). Dapat juga muncul secara buatan (terkondisi). Jenis double head ibaratnya bayi kembar 2 dari satu biji muncul 2 tunas baru.
  3. Jenis rumpun sering mengalami "masalah" pertumbuhan. Yakni lambat tumbuh sehingga membentuk drawft alias kerdil compacta. Sedangkan double head bisa tumbuh normal hingga mencapai ukuran besar.
  4. Lantaran tumbuh tidak normal maka jenis rumpun seringkali mengalami mutasi bentuk daun. Bentuk daunnya tidak seperti normalnya, yakni ukurannya mengecil tidak seragam (tergantung posisi pupus daunnya). Sementara jenis double head lebih seragam karena posisi pupusnya yang normal.

Senin, 02 September 2013

3 Jenis Anthurium Jemani Terpopuler dan Banyak dicari 2013

3 Jenis Anthurium Jemani Terpopuler 
Anthurium Jemani Varigata, Jemani Mangkok 
dan Jemani Cobra

Jemani Varigata 
Jenis ini amat langka dan menjadi paling istimewa, seolah disebabkan adanya kelaian genetika sehingga banyak yang memburu jenis tersebut. Dari warna daun yang berbeda dengan jenis jemani lainnya. dan warna yang tidak merata dari satu daun sama daun yang lainnya berbeda, serta bentuknya pun beragam. Karena kelanggkaan dan keunikannya tersebut menyebabkan harganya sangat fantastis dipasaran

Jemani Mangkok
Jenis ini menjadi istimewa karena bentuknya yang seperti mangkok. Sosok daun yang tebal dan bentuk daun bundar. Di pi nggir daun dari pangkal hingga ujung melengkung keatas sehingga daunnya membentuk cekungan yang mirip mangkok. Tumbuh daunnya membentuk roset sehingga tampilannya terlihat kompak. Urat daunyang berada diarah tepian daun. Jenis ini tidak bias terlalu besar. Warna daunnya hijau cerah, mulai muda hingga daun tuanya. Termasuk jenis jemani hybrid dan banyak diburu penghobi untuk koleksi. Untuk yang satu ini cirinya mudah dikenali, sehingga kemungkinan untuk tertipu kecil. Tapi sebaiknya anda harus tetap mencermati dengan teliti.

Jemani Kobra
Jemani jenis ini merupakan varian yang membuat penasaran dan menjadi perbincangan para penghobi anthurium. Barangnya yangtidak begitu banyak ditemui dipasaran membuat para penghobi semakin penasaran ingin mengetahui sosok jemani jenis ini. Karena tergolong jenis jemani yang istimewa harganya pun menjadi sangat fantastis

Ciri fisik yang mudah dikenali pada jenis kobra ini adalah pada bentuk lekuk dan bentuk daunnya. Lekuk serta bentuk daunnya menyerupai leher ular sendok/kobra yang sedang menantang mangsanya. Ujung daunnya cenderung meruncing. Garis urat daunnya berawal dari bawah dan berada ditengah-tengah. Urat daun yang berada di pinggirnya sambung menyambung membentuk garis tepi daun. Pucuk daun yang muncul berwarna hijau dan tidak banyak mengalami perubahan setelah daunnya menjadi tua.

Karena jenis ini merupakan favorit yang sangat diburu, dipasaran kali ini banyak muncul kobra “aspal”. Hati-hati jangan sampai tertipu dengan yang model-model silangan atau mutasi. Agar tidak tertipu, hal yang perlu anda perhatikan adalah model lekukan dan gelombang daunnya. Pada yang palsu biasanya lekuk daun cenderung lurus (lekuknya tidak terlihat jelas). Bentuk daunpun ada yang bundar. Sedang yang asli adalah lancip. Biasanya jenis ini adalah “aspal” ini sebenarnya bentukan persilangan. Tapi karena tidak sempurna, maka dipaksakan dibilang kobra. Biasanya, terjadi dari silangan jenis jemani kobra dengan jemani jenis lainnya. Awas jangan tertipu.

Bagi peminat dan penghobby jemani ,diantara keunikan dari jemani adalah munculnya jenis varian yang berbeda meskipun dari indukan yang sama, kekokohan dan keanggunan bentuk anthurim memberikan arti tersendiri bagi pemiliknya.